Rahasia Bahagia Anak: Bukan Pintar yang Didahulukan, tapi Kebahagiaan - Niswa Djupri

Breaking

Senin, 30 Oktober 2023

Rahasia Bahagia Anak: Bukan Pintar yang Didahulukan, tapi Kebahagiaan

Rahasia Bahagia Anak: Bukan Pintar yang Didahulukan, tapi Kebahagiaan






Niswa Djupri
(Niswatul Ma'rifah, S.Kom., CHt)




Hai, Sahabat Edukasi Parenting! Selamat datang kembali di Niswa Djupri, tempat di mana kita merangkai kisah kebahagiaan dalam membesarkan anak-anak kita. Hari ini, mari kita memasuki perbincangan mendalam mengenai pandangan bijak Bunda Elly Risman tentang kebijaksanaan dalam tidak terburu-buru memaksa anak untuk menjadi pintar. Saya Niswa Djupri, dan saya sangat senang bisa berbagi pandangan berharga ini dengan Anda.

Setiap langkah dalam mendidik anak adalah petualangan yang tak terlupakan. Saat kita bercita-cita agar anak-anak kita pintar sejak dini, Bunda Elly Risman menawarkan suatu pandangan yang membuahkan rasa ingin tahu: "Jangan buru-buru paksa anak untuk pintar." Mari kita gali bersama makna mendalam di balik kata-kata bijak ini, dan bagaimana kita bisa merangkul kebijaksanaan ini dalam perjalanan parenting kita.

Siapa itu Ibu Elly Risman? Elly Risman Musa (lahir di Aceh pada 21 April 1951) adalah seorang psikolog asal Indonesia spesialis pengasuhan anak dan menjabat sebagai direktur pelaksana di Yayasan Kita dan Buah Hati. Elly dikenal sebagai tokoh yang gigih dalam menyuarakan perlunya orang tua mengasuh dan mendidik anaknya secara sungguh-sungguh.


#1. Anugerah Kebersamaan:

Bayangkan momen ketika Anda benar-benar hadir dalam kehidupan anak-anak Anda. Bunda Elly Risman, dengan kebijaksanaannya, menyoroti betapa pentingnya anugerah kebersamaan dalam membentuk fondasi kebahagiaan dan perkembangan anak. Ini bukan hanya sekadar waktu bersama, tetapi merupakan suatu bentuk investasi yang bernilai tinggi dalam hubungan intim dan emosional antara orang tua dan anak.

Anugerah kebersamaan muncul dalam momen-momen sederhana yang menciptakan ikatan emosional yang kokoh. Terlibat dalam permainan bersama, mendengarkan cerita mereka, atau bahkan sekadar duduk bersama sambil menikmati waktu luang - semua ini adalah bagian dari anugerah kebersamaan. Bunda Elly Risman mengajarkan bahwa dalam momen-momen tersebut, anak-anak merasa dihargai dan dicintai.

Kebersamaan juga melibatkan komunikasi yang mendalam. Mengambil waktu untuk benar-benar mendengarkan, memahami perasaan anak, dan memberikan dukungan adalah cara kita memberikan anugerah kebersamaan. Dalam momen ini, kita bukan hanya menjadi orang tua, tetapi juga menjadi teman, mentor, dan pendengar yang peduli. Melalui anugerah kebersamaan, kita menciptakan lingkungan di mana anak-anak merasa aman untuk mengungkapkan diri dan tumbuh menjadi individu yang percaya diri.

Pentingnya diingat bahwa kebersamaan tidak selalu memerlukan usaha yang besar atau biaya mahal. Terkadang, keindahan terbesar terletak dalam momen-momen sederhana yang membuat anak-anak merasa dicintai dan dihargai. Bunda Elly Risman mengingatkan kita bahwa anugerah kebersamaan adalah investasi jangka panjang, membentuk dasar yang kokoh untuk perkembangan anak-anak. Melalui kebersamaan ini, kita bukan hanya menciptakan kebahagiaan hari ini, tetapi juga mengukir kenangan yang akan membimbing anak-anak kita sepanjang perjalanan kehidupan mereka.


#2. Waktu yang Tepat untuk Segalanya:

Dalam perjalanan mendidik anak-anak, seringkali kita merasa tertekan untuk memastikan mereka mencapai pencapaian tertinggi sejak usia dini. Bunda Elly Risman mengingatkan kita akan pentingnya memahami bahwa setiap perkembangan anak memiliki waktu yang tepat. Pada usia dini (0-5 tahun), fokus utama seharusnya adalah memahami bahwa pusat perasaan anak sedang berkembang, bukan hanya menggencarkan upaya agar mereka cepat pintar.

Setiap tahapan perkembangan memiliki waktu yang alamiah dan unik. Jangan terlalu terburu-buru untuk memaksa anak mempelajari keterampilan atau pengetahuan tertentu sebelum mereka siap. Bunda Elly Risman menekankan bahwa pada masa ini, kebebasan untuk mengeksplorasi dunia sekitar dengan rasa ingin tahu yang besar lebih penting daripada mencapai tingkat kecerdasan tertentu. Memberikan anak ruang untuk tumbuh sesuai dengan ritme mereka sendiri akan memberikan dasar yang lebih stabil untuk perkembangan mereka di masa depan.

Memahami waktu yang tepat juga melibatkan mengenali pentingnya kebahagiaan anak sebagai faktor pendukung pembelajaran. Bahagia adalah dasar utama bagi perkembangan pribadi yang optimal. Ketika anak merasa senang dan aman, mereka memiliki daya serap pengetahuan yang lebih baik. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus bijaksana dalam menilai kapan saat yang tepat untuk memberikan rangsangan pendidikan dan kapan kita harus memberikan ruang bagi mereka untuk belajar melalui pengalaman dan kebahagiaan.

Melalui pemahaman ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak sesuai dengan takdirnya. Jangan terburu-buru memaksakan proses belajar pada anak, melainkan berikan mereka kebebasan untuk menikmati masa kecil mereka dengan penuh rasa kegembiraan. Dengan memahami bahwa waktu memiliki peran kritis dalam perkembangan anak, kita dapat membimbing mereka menuju kecerdasan yang sesuai dengan tahap perkembangan alamiah mereka.

#3. Keseimbangan Antara Belajar dan Bahagia:

Pentingnya menemukan keseimbangan antara memberikan pendidikan yang baik dan memastikan kebahagiaan anak terpenuhi merupakan suatu tantangan dalam peran orang tua. Bunda Elly Risman dengan bijak mengingatkan kita bahwa kebahagiaan anak bukanlah aspek yang dapat diabaikan, tetapi seharusnya menjadi fokus utama. Dalam perjalanan parenting, penting untuk menyadari bahwa kebahagiaan anak adalah pondasi utama yang mendukung proses pembelajaran mereka.

Bagaimana kita dapat menciptakan keseimbangan yang harmonis ini? Salah satu kunci utama adalah memahami bahwa kebahagiaan dan belajar bukanlah konsep yang saling eksklusif. Sebaliknya, mereka saling memperkuat. Anak yang merasa bahagia memiliki kemampuan untuk menyerap pengetahuan dengan lebih baik karena suasana hati yang positif meningkatkan konsentrasi dan motivasi belajar mereka.

Menciptakan keseimbangan antara kebahagiaan dan pembelajaran juga melibatkan pengenalan aktivitas yang mendukung kedua aspek ini secara bersamaan. Bunda Elly Risman mendorong kita untuk mengintegrasikan elemen-elemen kebahagiaan ke dalam proses pendidikan. Misalnya, menjadikan pembelajaran sebagai permainan yang menyenangkan, merayakan pencapaian kecil mereka, atau merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan keinginan anak.

Pentingnya keseimbangan ini juga terletak pada kemampuan kita sebagai orang tua untuk meresapi kebahagiaan bersama anak. Terkadang, bukan hanya soal memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang menciptakan kenangan yang berharga. Melalui keseimbangan ini, kita tidak hanya mendukung perkembangan akademis anak, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk kebahagiaan mereka di masa depan. Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting untuk menjadi penyelaras antara proses belajar dan kebahagiaan anak, menciptakan harmoni yang akan membimbing mereka menuju kesuksesan sejati.

#4. Seni Hypnoparenting:

Hypnoparenting merupakan suatu pendekatan inovatif dalam dunia parenting yang menciptakan lingkungan positif dan mendukung bagi perkembangan anak-anak. Bunda Elly Risman memperkenalkan seni hypnoparenting sebagai suatu metode yang melibatkan hypnosis atau hipnosis dalam mendukung orang tua menjadi pendamping yang lebih efektif dan penuh kesadaran. Dalam konteks hypnoparenting, hypnosis digunakan sebagai alat untuk memperdalam koneksi emosional antara orang tua dan anak, menciptakan pengalaman parenting yang lebih tenang dan harmonis.

Hypnoparenting tidak berarti memanipulasi pikiran anak atau menciptakan realitas palsu. Sebaliknya, seni ini lebih kepada memberikan sugesti positif dan relaksasi kepada orang tua agar mereka dapat meresapi peran mereka dengan lebih baik. Dengan berfokus pada ketenangan dan rasa cinta, hypnoparenting membantu orang tua untuk merespon situasi dengan penuh kesadaran, membimbing anak-anak dengan empati, dan membentuk ikatan yang lebih dalam.

Salah satu elemen kunci dalam seni hypnoparenting adalah penggunaan bahasa yang mendukung. Bunda Elly Risman mengajarkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi dan perilaku anak. Dalam hypnoparenting, orang tua diajak untuk menggunakan kata-kata yang positif, membangkitkan kepercayaan diri anak, dan menciptakan suasana positif di sekitar mereka. Dengan demikian, seni hypnoparenting bukan hanya tentang menciptakan harmoni dalam keluarga, tetapi juga tentang membentuk pola pikir positif dan kebiasaan baik pada anak-anak.

Melalui seni hypnoparenting, orang tua diajak untuk melepaskan stres dan kekhawatiran, membuka diri terhadap pengalaman parenting dengan penuh kebahagiaan, dan memandang anak-anak sebagai individu yang unik dengan potensi besar. Dalam hypnoparenting, bukan hanya anak yang tumbuh, tetapi juga orang tua yang berkembang menjadi pemandu yang lebih bijaksana dan penuh cinta.


Sahabat Edukasi Parenting, kita telah menjelajahi bersama kata-kata bijak Bunda Elly Risman tentang tidak tergesa-gesa dalam membimbing anak-anak kita. Mari kita terus mengasah kebijaksanaan ini dalam setiap langkah kita sebagai orang tua. Ingatlah, kebahagiaan anak adalah kunci menuju kesuksesan mereka di masa depan.


Bagaimana pengalaman Sahabat Edukasi Parenting dalam menggabungkan kebahagiaan anak dan proses pembelajaran? Apakah ada tips atau cerita inspiratif yang ingin kamu bagikan? Berikan komentarmu di bawah dan jangan lupa untuk berbagi artikel ini kepada teman-teman yang membutuhkan inspirasi parenting. Ikuti terus blog ini untuk mendapatkan informasi bermanfaat seputar parenting dan hypnoparenting. Jangan lewatkan kesempatan untuk terhubung lebih dekat dengan kami di akun media sosial Niswa Djupri. Together, we create a joyful parenting journey!