Bipolar Disorder - Niswa Djupri

Breaking

Sabtu, 10 Desember 2016

Bipolar Disorder










Bipolar disorder adalah jenis penyakit psikologi yang ditandai dengan perubahaan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, dari kebahagiaan (mania) ke kesedihan (depresi) atau sebaliknya.





Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi, seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrim dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.



Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri.



Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat ringan disebut hipomania. Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau episode campuran di saat kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode suasana hati normal, tetapi dalam beberapa depresi individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle. Episode manik ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikosis seperti delusi dan halusinasi. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik. Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode suasana hati; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.







Gelaja dari Bipolar Disorder

• Jika gembira akan gembira berlebihan, jika sedih maka sedih berlebihan.

• Mudah tersinggung sehingga mudah marah.

• Merasa dirinya sangat penting.

• Merasa memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain.

• Penuh ide dan semangat baru.

• Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya.

• Mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengarnya.

• Nafsu seksual meningkat.

• Menyusun rencana yang tidak masuk akal.

• Sangat aktif dan bergerak sangat cepat.

• Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan.

• Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan.

• Merasa sangat mengenal orang lain.

• Mudah melempar kritik terhadap orang lain.

• Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari.

• Sulit tidur.

• Merasa sangat bersemangat, seakan-akan satu hari tidak cukup 24 jam.

Hampir semua penderita gangguan bipolar mempunyai pikiran tentang bunuh diri. dan 30% di antaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara.



Gejala Episode Campuran

Episode campuran bisa menjadi episode yang paling membahayakan penderita gangguan bipolar. Pada episode ini, penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan, putus asa, delusi, dan halusinasi.



Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut:

• Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di sekitarnya.

• Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.

• Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.

• Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti tagihan listrik dan telepon.

• Penderita yang mengalami gejala-gejala tersebut atau siapa saja yang mengetahuinya sebaiknya segera menelepon dokter atau ahli jiwa, jangan meninggalkan penderita sendirian dan jauhkan benda-benda atau peralatan yang berisiko dapat membahayakan penderita atau orang-orang di sekelilingnya.







Orang yang rentan terkena Bipolar Disorder

• Dapat dimulai dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut.

• Mayoritas terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun.

• Orang dengan turunan Bipolar Disorder.



Faktor Penyebab Bipolar Disorder 

1. Genetik

    - Satu orang tua mengidap Bipolar maka resiko anak 15% - 30% Bipolar

    - Kedua orang tuanya mengidap Bipolar, maka resiko anak 50% - 75% Bipolar

2. Fisiologis

    - Sistem Neurochemistery dan Modo Disorders dan Sistem Neurdendokrin

3. Lingkungan

   - Penyalahgunaan zat dan obat-obatan tertentu, terutama pengunaan Antidepresan, perubahan musiman, serta kurang tidur.



Berikut adalah tips untuk menghadapi orang dengan bipolar disorder:


  • Understand/Mengerti: Cari tahu fakta-fakta mengenai bipolar disorder, mengapa dapat terjadi, dan bagaimana cara menghadapinya. Dengan demikian diharapkan orang di sekeliling akan mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan apabila muncul gejala-gejala awal.

  • Accept/Menerima: Setelah mengerti apa itu bipolar, orang-orang di sekitarnya akan mudah menerima jika salah satu keluarga/ kerabatnya memiliki gangguan tersebut.

  • Adapt/Beradaptasi: Beradaptasilah dengan keadaan bipolar disorder, karena penderita tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.




Cara Menyembuhkan 

• Belajar cara mengatasi gangguan.

• Jauhkan stress.

• Mencari dukungan.

• Buatlah pilihan yang sehat.

• Pertahankan kehidupan sosial.

• Monitor suasana hati.

• Hypnoteraphy (Forgivenness Teraphy)







informasi tentang Hypnoterapy bisa dibaca di sini..





Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_bipolar

https://www.youtube.com/watch?v=p1JB0FKQMi0

https://www.youtube.com/watch?v=Ja8V9L38Gfk